Buku ini mengajak pembacanya mrasakan sebuah pengalaman luar biasa: memasuki wilayah penyatuan jiwa melalui tatapan mata! Ya, mata adalah Jendela jiwa. Saling menatap matalah yang dipraktikkan Jalaluddin Rumi dan Syams-i-Tabriz delapan abad silam, dan yang menuntun mereka ke kenikmatan cinta suci di taman indah kesatuan ilahi.