Buku ini menyajikan penjelasan metode riset SDM lebih mendalam dan lebih luas disertai contoh-contoh. Baik berupa contoh membuat daftar pertanyaan maupun menyusun proposal penelitian.
Dalam buku Manajemen Sumber Daya Alam Manusia (MSDM) ini diuraikan hampir semua hal elementer dan aktual tentang MSDM, seperti pengawasan melekat (Waskat), KKB, HIP, TQC, QCC, dan perencanaan SDM. Buku ini merupakan revisi dari buku Manajemen Sumber Daya Manusia yang pertama kali diterbitkan PT Gunung Agung (cetakan pertama hingga cetakan kesembilan) dan kemudian diterbitkan ulang oleh PT Bumiā¦
Sumber daya (resources) adalah segala sesuatu baik baik berwujud maupun tidak berwujud yang digunakan untuk mencapai hasil. Sumber daya ada dua macam yaitu sumber daya alam ( natural resources) dan sumber daya manusia (human resources). Pembangunan suatu bangsa memerlukan kedua aset tersebut. Diantara kedua aset tersebut yang sangat berperan penting adalah sumber daya manusia.
Dalam membangun daya saing sumbr daya manusia, menjadikn belajar sebagai budaya organisasi landasan utamanya adalah etos kerja. Sebab, etos dapat menghasilkan dan membeikan spirit untuk mencapai kesuksesan kerja, baik individu dan kelompok maupun institusi (formal dan informal). Sehingga pengetahuan dan keterampilan organisasionl berkembang secara proposional menuju sukses yang signfikan.
Dalam praktik Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) modern sangat disadari betul bahwa jika perusahaan ingin memenangkan persaingan di pasar Global maka harus mampu merancang MSDM yang berkemampuan dan responsif terhadap perubahan dunia bisnis (strategik) di masa depan. MSDM yang berkemampuan masa depan adalah wilayah kajian dari MSDM Strategik.
Ekonomi sumber daya manusia sebagai cabang ilmu ekonomi membahas dan menguraikan prinsip-prinsip pendayagunaan tenaga dan kemampuan manusia mengolah sumber-sumber yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri.
Buku ini kaya dengan metafora dan analogi, dan merupakan pegangan yang berisi tip dan teknik tentang bagaimana memahami dan menggunakan proses yang kreatif. Makna bagaimana bagi kepemimpinan yang kreatif juga dijelaskan secara garis besar dalam proses tiga tahap -- menggabungkan, menghidupkan, dan mengakui (align, alight, alow).